Rabu, 29 Juni 2011

Obrolan Kami (dulu) :')

lia : jadi direktur itu enak ya..bisa nyuruh-nyuruh pegawainya.
rangga : menurutku nggak enak.
lia: lho kok?
rangga : nanti pegawainya libur direktur nya mikir pekerjaan.
lia : masak?
rangga : nggak tau juga :p
diam.
rangga : enak itu jadi dokter...
lia : nggak ah, tiap hari kerjanya di rumah sakit mulu, nyium bau obat terus.
rangga : tapi dokter itu pekerjaan yang mulia, menyembuhkan orang sakit..ceilee
lia : terus tiap hari lihat yang berdarah-darah gitu, hiii
rangga : emang kamu nanti cita-cita jadi apa?
lia : direktur. kan bisa nyuruh-nyuruh pegawai :p
rangga : kalo tiba-tiba perusahaanmu bangkrut? kamu sanggup memberi pesangon semua pegawai mu yang mau di PHK?
lia : sanggup sanggup aja nanti kalau sudah jadi direktur :p
rangga: kan masih nanti, berarti ga pasti. yang pasti-pasti aja dong.
lia : emang cita-citamu apa? cita-cita mu itu pasti juga nggak?
rangga : dokter.
lia : mana pastinya?
rangga : ya dokter.
lia : lha iyaa tapi mana pastinya?
rangga : lihat 11 tahun lagi.
lia : kok laaaamaaa? perasaan kalo kuliah cuma 4 tahun aja deh.
rangga : kalo dokter bisa 5 tahun lebih.
lia : emang kamu mau jadi dokter?
rangga : tadi kan udah dibilang, iya.
lia : emang bisa?
rangga : kenapa enggak. itu cita-cita ku dari dulu. lagian aku suka pelajaran IPA.
lia : somboooong
rangga : emangnya kamu, paling males sama IPA.
lia : bukannya malas, tapi nggak bisa.
rangga : nggak bisa, terus ga mau usaha untuk bisa. namanya ya males itu.
lia : iya. dongkol aku.
rangga : kenapa?
lia : enggak.
rangga : kalo aku boleh kasih saran ya li..mending kamu nanti kuliah ambil yang kamu pahami saja. misalnya bahasa indonesia atau jurnalis, atau segalanya yang dibidangmu, nulis.
lia : aku mau jadi direktur.
rangga : tapi kan kamu ahli nya nulis, ga nyesel nanti?
lia : ya nulis aku jadiin sampingan.
rangga : berarti kamu harus membagi otak, hati dan waktumu pada dua hal, pikiran ke pekerjaan sama hobi nulismu. lagian ya li..kalau kamu mau jadi direktur, seenggaknya kamu harus ambil jurusan akuntansi gitu, perlahan lahan baru deh bisa jadi direktur. ga semudah kuliah ambil jurusan direktur, ga ada itu.
lia : nah, berarti aku ambilnya akuntansi gitu?
rangga : sip. bayangin ya, kamu aja nggak suka hitung-hitungan gimana ceritanya tuh masuk akuntansi. kan ngitung banget itu.
lia : ada nggak sih jurusan yang nggak ngitung gitu?
rangga : bahasa indonesia, sama jurnalistik. sekalian mengasah hobimu.
lia : enakan mana bahasa indonesia atau jurnalistik?
rangga: tergantung. mau jadi guru ya bahasa indonesia, mau jadi wartawan ya jurnalistik. semuanya profesi yang mulia kok.
lia : aku ga pengen ngajar, aku ga mau ketemu sama kehidupan sekolah lagi hehehe.
rangga : yaudah ambil jurnalistik, nanti kamu dan aku kerja di bawah naungan kode etik.
lia : emang enak kerja dibawah naungan kode etik?
rangga : semua profesi itu punya kode etik. hanya saja kalau kode etik kedokteran dan jurnalistik terlihat sangat dipatuhi dalam kerjaannya, setahuku gitu. makanya aku ambil kedokteran, tertantang dengan kode etiknya.
lia : kenapa kamu ga ambil jurnalistik?
rangga : aku kan ga ada basic di kepenulisan. profesi kita beda, tapi dasarnya sama.
lia : maksudnya?
rangga : kalau kamu sudah menjadi wartawan nanti kamu akan tahu...
lia : dan kalau kamu sudah menjadi dokter nanti kamu juga akan tahu..
rangga : iya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar